Rabu, 13 Juni 2012

fakta mitos kanker payudara



Sampai hari ini kanker payudara masih menjadi momok menakutkan, khususnya bagi kaum wanita. Tak heran banyak mitos yang tidak benar berkembang di masyarakat. Mitos yang tidak diiringi fakta medis bisa membuat pikiran menjadi negatif dan akan menyulitkan pengobatan.
10 mitos kanker payudaraKanker payudara seperti jenis kanker lainnya sulit dideteksi ketika masih berada di tahap awal. Pada umumnya penderita merasakan gejala kanker payudara justru ketika kanker itu telah memasuki tahap akhir dan sudah sulit dikendalikan.

Berikut ini 10 mitos yang beredar di masyarakat seputar kanker payudara beserta faktanya. :
1. Tinggal di dekat saluran listrik dapat menyebabkan kanker payudara
Sebuah penelitian tahun 2003 di Long Island, New York, tidak menemukan hubungan antara penyakit dan medan elektromagnetik yang dipancarkan oleh garis listrik. Sebuah studi sebelumnya yang dilakukan di wilayah Seattle menghasilkan kesimpulan serupa.

2. Deodoran dapat menyebabkan kanker payudara
Mitos ini cukup banyak berkembang. Berawal dari sebuah penelitian yang menemukan parabens dalam tumor. Parabens adalah juga zat yang dipakai dalam antiperspirant (kandungan deodoran). The American Cancer Society membantah mitos ini. Tidak ada hubungan sebab akibat antara parabens dengan kanker payudara dalam penelitian di atas, juga tidak teridentifiksi sumber parabens yang ada dalam kanker.

3. Wanita dengan payudara kecil lebih aman dari kanker payudara

Memang payudara besar bisa jadi lebih sulit saat diperiksa. Namun, tidak ada hubungan antara ukuran payudara dengan resiko terkena kanker. Berapapun ukuran payudara tetap harus rutin diperiksa.

4. Kanker payudara bisa dicegah Kanker payudara tidak bisa dicegah.
Yang bisa dilakukan adalah deteksi dini dengan pemeriksaan rutin, serta mengurangi kebiasaan buruk yang bisa meningkatkan resiko kanker seperti merokok, mengkonsumsi alkohol.

5. Kafein menyebabkan kanker payudara
Tidak ditemukan hubungan sebab akibat antara minum kafein dan kanker payudara, bahkan, beberapa penelitian menunjukkan, kafein sebenarnya dapat menurunkan risiko kanker. Sejauh ini belum dapat dipastikan, apakah nyeri payudara mungkin terkait dengan kafein.

6. Wanita gemuk memiliki resiko kanker payudara yang sama dengan wanita umumnya
Tidak benar, sebab wanita yang gemuk memiliki resiko kanker yang lebih besar, terutama bagi yang telah menopause atau mengalami kenaikan berat badan di kemudian hari.

7. Bra berkawat menyebabkan kanker payudara

Ada anggapan bahwa bra berkawat memampatkan sistem limfatik payudara, menyebabkan racun menumpuk dan menyebabkan kanker payudara. Anggapan ini telah banyak dibantah dan dinyatakan tidak ilmiah. Para ahli telah sepakat, jenis bra, maupun ketatnya pakaian tidak memiliki hubungan dengan kanker payudara.

8. Hanya wanita yang keluarganya punya sejarah kanker payudara saja yang rentan terkena penyakit ini Faktanya, sekitar 70% wanita yang didiagnosa menderita kanker payudara, tidak memiliki faktor resiko kanker. Hanya saja perlu diperhatikan, jika ada keluarga tingkat pertama (seperti: orang tua, anak, atau saudara kandung) pernah menderita kanker, maka resiko terkena kanker 2 kali lipat lebih besar.

9. Wanita yang punya resiko tinggi kanker tidak bisa berbuat apa-apa selain pemeriksaan saja
Tidak benar. Jika seseorang dinyatakan punya resiko terkena kanker, maka hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan resiko tersebut adalah mengubah pola hidup. Hal-hal yang bisa dilakukan seperti berhenti merokok, mengurangi minuman keras, menurunkan berat badan, dan pemeriksaan rutin bisa menurunkan resiko terjadinya kanker.

10. Implan payudara menyebabkan kanker

Implan payudara tidak memiliki hubungan dengan timbulnya kanker. Hanya saja, ketika melakukan pemeriksaan mammogram (rontgen payudara), kadang perlu lebih banyak sinar-X dibanding waanita yang tidak melakukan implam. Ini karena lapisan di payudara lebih tebal
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar