Senin, 19 November 2012

Manfaat Lintah Untuk Kesehatan


Manfaat Lintah Untuk Kesehatan 

Hirudo medicinalis atau yang kerap disebut lintah adalah salah satu jenis hewan yang hidup di lingkungan lembab. Panjangnya sekitar 2-3 inci dan memiliki 60-100 buah gigi berukuran kecil. Barangkali Anda juga tidak asing lagi dengan hewan yang meningkat populasinya pada musim hujan ini. Ya, Anda dapat dengan mudah menemukan Lintah menempel pada dinding tembok atau tanah yang basah ketika musim penghujan tiba.

Sepintas hewan ini memang tidak begitu menarik perhatian. Ciri-ciri lintah dengan warna tubuhnya yang hitam dan gerakannya yang lamban membuat orang yang lewat enggan melirik. Tapi tahukah Anda, di balik tampilannya yang tidak menarik, ternyata lintah memiliki manfaat besar. Dalam perkembangannya, kegunaan lintah tidak lagi terbatas sebagai umpan memancing tetapi juga dalam bidang medis.

Pada abad pertengahan, banyak dijumpai penggunaan obat dengan kandungan zat berbahaya yang dapat mematikan. Bangsa Yunani dan Roma memelopori penggunaan lintah sebagai alat terapi. Beritanya pun mampu menyebar hingga ke seluruh penjuru Eropa. Namun, terapi lintah dalam pengobatan sempat dilarang pada tahun 1800. Tidak berapa lama, setelah dilakukan pengkajian mendalam, lintah kembali diangkat menjadi alternatif pengobatan pada dunia medis.

Kandungan zat kimia dalam tubuh lintah


Di dalam tubuh lintah tersimpan banyak zat kimia yang memiliki beragam jenis manfaat. Yang utama adalah Hirudin yang terdapat pada lintah mampu menghambat pembekuan darah dan mengurangi pembentukan gumpalan darah sehingga dapat dimanfaatkan untuk operasi kecil. Hialuronidase terdapat pada air liur lintah. Zat ini termasuk dalam golongan obat bius. Zat inilah yang membuat orang-orang tidak terasa saat digigit lintah, sedangkan Trombin akan membantu penyembuhan luka sehingga ketika lintah menggigit lukanya dapat segera sembuh.

    1. Terapi menggunakan lintah


    Anda pernah mendengar terapi lintah? Terapi ini memanfaatkan gigi kecil penghisap yang terdapat pada mulut lintah untuk dijadikan alat penghisap darah pada tubuh. Terapi menggunakan lintah mampu meningkatkan sirkulasi aliran darah sehingga peredaran darah pun menjadi lancar.

    US Federal Drug Administration menggolongkan lintah sebagai alat medis, karena dapat menghentikan darah yang mengalir pasca operasi. Proses terapinya tergolong mudah. Sebanyak 2-3 lintah diletakkan pada badan pasien yang menjalani terapi kurang lebih selama 40 menit. Usai mengisap darah, lintah akan jatuh sendiri. Sebelumnya, lintah akan memproduksi hirudin yang membekukan darah sehingga ketika lintah sudah terlepas, darah bekas isapan lintah akan berhenti mengalir.

   2. Lintah dalam bidang pembedahan dan operasi plastik

    Pada kedua bidang ini, lintah mempunyai peranan penting dalam membantu transplantasi jaringan tubuh sekaligus memperbaiki sirkulasi peredaran darah.

    Efek amputasi yang dilakukan pada anggota badan terkadang ikut memengaruhi pembuluh darah. Tentunya jika hal ini dibiarkan akan mengganggu sistem tubuh. Dalam hal ini, khasiat lintah yang dimanfaatkan adalah kemampuannya dalam merangsang pergerakan aliran darah sehingga sistem dalam tubuh dapat berjalan normal.

    Saat operasi plastik, jika dijumpai jaringan yang ikut mati akibat proses operasi, lintah melalui zat yang dikandungnya dapat mengembalikan fungsi jaringan tersebut. Lintah juga digunakan ketika proses mastektomi (operasi pengangkatan payudara) untuk menghilangkan darah dari pembuluh vena yang dapat masuk ke dalam perut.
  3. Lintah sebagai alternatif pengobatan radang sendi (arthritis)

    Radang sendi biasanya terjadi tiba-tiba. Sendi menjadi kaku disebabkan aliran darah yang terbatas pada daerah tersebut. Lama kelamaan, bagian sendi yang sakit akan menjadi bengkak.

    Penelitian yang menggunakan lintah sebagai terapi alternatif penyembuh radang sendi menuai keberhasilan. Lintah yang ditempelkan pada area yang sakit akan menghisap darah pada daerah di sekitar sendi, sehingga membuat aliran darah kembali normal. Selain itu, rasa kaku dapat hilang dan bengkak akibat arthritis pun dapat berkurang.

   4. Lintah berkhasiat dalam mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi)

    Penelitian sains modern membuktikan bahwa zat antikoagulan yang terkandung dalam liur lintah mampu mengobati tekanan darah tinggi sekaligus penyakit yang berhubungan dengan jantung lainnya. Hal ini disebabkan zat hirudin yang mampu mengurangi tekanan pada dinding pembuluh darah dan mengakibatkan menurunnya tekanan darah pada penderita hipertensi. Biasanya pengobatan ini memakan waktu 2-4 jam.

Dibandingkan menggunakan obat dan berbagai zat kimia lainnya, menggunakan lintah tentu akan memperkecil efek negatif yang kerap ditimbulkan oleh zat kimia. Terapi menggunakan lintah tidak membutuhkan ruangan khusus. Selain itu, lintah dapat diperoleh dengan harga terjangkau, bahkan Anda dapat mendapatkannya di lingkungan sekitar ketika musim kemunculannya datang.

Jika Anda ingin membiakkannya, prosesnya tergolong cukup mudah karena Anda cukup memberinya makan 20 hari sekali. Setelah 2-3 tahun, lintah-lintah tersebut siap dipanen.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar