Aturan Pakai "Softlens" yang Benar
Penggunaan lensa kontak atau softlens sekadar untuk gaya adalah tindakan yang salah kaprah.
Lensa kontak tak bisa asal pilih, sembarangan beli, dan membutuhkan
cara pakai yang benar. Jika asal, risikonya membahayakan kesehatan mata,
seperti infeksi pada kornea yang juga bisa mengakibatkan kebutaan.
Opthalmologist, dr Tri Rahayu, SpM, FIACLE, yang juga adalah Kepala Divisi Refraksi & Lensa Kontak Departemen Mata RSCM, mengatakan pemakaian lensa kontak tergantung jenis lensa dan kebutuhan yang berbeda pada setiap orang.
Bahkan kondisi fisik secara umum juga menentukan pemakaian lensa kontak yang benar. Termasuk tentunya, kondisi mata yang terukur dengan detil melalui pemeriksaan komperehensif di dokter spesialis mata.
Dipakai 6-8 jam dengan syaratLensa kontak boleh dipakai 6-8 jam, jika daya hantar oksigen pada lensa kontak tergolong dalam level rendah. Untuk mengetahui level daya hantar oksigen pada lensa kontak, diperlukan pengukuran tepat dari dokter. Karenanya, memilih lensa kontak harus dengan resep dokter.
Jenis lensa tak hanya dilihat dari daya hantar oksigennya. Pemakaian lensa kontak selama maksimum delapan jam juga diperbolehkan hanya untuk jenis lensa yang dapat mengurangi gangguan mata ringan.
Dipakai tidur
Ada lensa kontak yang boleh dan aman dipakai saat tidur. Tentunya lensa kontak jenis ini tak sembarangan. Penggunaan lensa kontak sepanjang malam hanya dibolehkan untuk orang yang memiliki mata minus tinggi, kata dr Tri.
"Pemakaian lensa kontak saat tidur boleh dilakukan hanya dalam waktu satu minggu. Setelahnya, lensa kontak harus dilepaskan, dibersihkan dengan benar, lalu digunakan kembali," jelas dr Tri kepada Kompas Female saat ditemui di klinik Jakarta Eye Center beberapa waktu lalu.
Lensa kontak yang dipakai saat tidur direkomendasikan karena penggunanya kesulitan melihat saat bangun tidur. Karenanya, ada lensa khusus untuk orang dengan kebutuhan ini. Termasuk orang dengan mata minus yang memiliki intensitas pekerjaan sangat tinggi.
"Mereka sering pulang ke rumah dengan kelelahan, dan tak sempat membersihkan serta menyimpan lensa kontak dengan ritual yang tepat, biasanya juga direkomendasikan untuk menggunakan lensa kontak saat tidur. Namun tetap saja harus dengan rekomendasi ahli," tambah dr Tri yang juga menjabat sebagai Ketua Contact Lens Center Jakarta Eye Center.
Opthalmologist, dr Tri Rahayu, SpM, FIACLE, yang juga adalah Kepala Divisi Refraksi & Lensa Kontak Departemen Mata RSCM, mengatakan pemakaian lensa kontak tergantung jenis lensa dan kebutuhan yang berbeda pada setiap orang.
Bahkan kondisi fisik secara umum juga menentukan pemakaian lensa kontak yang benar. Termasuk tentunya, kondisi mata yang terukur dengan detil melalui pemeriksaan komperehensif di dokter spesialis mata.
Dipakai 6-8 jam dengan syaratLensa kontak boleh dipakai 6-8 jam, jika daya hantar oksigen pada lensa kontak tergolong dalam level rendah. Untuk mengetahui level daya hantar oksigen pada lensa kontak, diperlukan pengukuran tepat dari dokter. Karenanya, memilih lensa kontak harus dengan resep dokter.
Jenis lensa tak hanya dilihat dari daya hantar oksigennya. Pemakaian lensa kontak selama maksimum delapan jam juga diperbolehkan hanya untuk jenis lensa yang dapat mengurangi gangguan mata ringan.
Dipakai tidur
Ada lensa kontak yang boleh dan aman dipakai saat tidur. Tentunya lensa kontak jenis ini tak sembarangan. Penggunaan lensa kontak sepanjang malam hanya dibolehkan untuk orang yang memiliki mata minus tinggi, kata dr Tri.
"Pemakaian lensa kontak saat tidur boleh dilakukan hanya dalam waktu satu minggu. Setelahnya, lensa kontak harus dilepaskan, dibersihkan dengan benar, lalu digunakan kembali," jelas dr Tri kepada Kompas Female saat ditemui di klinik Jakarta Eye Center beberapa waktu lalu.
Lensa kontak yang dipakai saat tidur direkomendasikan karena penggunanya kesulitan melihat saat bangun tidur. Karenanya, ada lensa khusus untuk orang dengan kebutuhan ini. Termasuk orang dengan mata minus yang memiliki intensitas pekerjaan sangat tinggi.
"Mereka sering pulang ke rumah dengan kelelahan, dan tak sempat membersihkan serta menyimpan lensa kontak dengan ritual yang tepat, biasanya juga direkomendasikan untuk menggunakan lensa kontak saat tidur. Namun tetap saja harus dengan rekomendasi ahli," tambah dr Tri yang juga menjabat sebagai Ketua Contact Lens Center Jakarta Eye Center.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar