Obesitas pada Anak Bisa Picu Kebutaan
Satu lagi ancaman serius bagi anak-anak dengan obesitas. Sebuah
penelitian terbaru di Amerika mengindikasikan, beberapa anak yang
kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko peningkatan masalah
pada otak yang dapat menimbulkan kebutaan.
Kondisi ini disebut oleh peneliti sebagai hipertensi intrakranial idiopatik (IIH) atau juga disebut pseudotumor cerebri—yang sangat rentan terjadi pada anak perempuan berkulit putih.
Peneliti mengatakan, orang dengan kondisi ini akan mengalami peningkatan tekanan di sekitar otak yang tidak disebabkan oleh penyakit lainnya. Gejala yang muncul di antaranya sakit kepala, penglihatan kabur, mual, dan gerakan mata yang abnormal. Hipertensi intrakranial idiopatik dapat menyebabkan kebutaan pada hingga 10 persen pasien, terutama jika tidak didiagnosis dan diobati segera.
Dalam pengamatannya, para peneliti menganalisis data dari 900.000 anak-anak usia 2-19 tahun dan mengidentifikasi 78 kasus hipertensi intrakranial idiopatik. Sebanyak 85 persen pasien dengan kondisi tersebut adalah perempuan berusia 11-19 tahun, hampir setengah di antaranya berkulit putih dan 73 persen kelebihan berat badan atau obesitas.
Dibandingkan dengan anak yang memiliki berat badan normal, risiko tersebut 16 kali lebih tinggi pada anak-anak obesitas, 6 kali lebih tinggi pada anak-anak cukup gemuk, dan 3,5 kali lebih tinggi pada anak-anak kelebihan berat badan.
Studi ini dipublikasikan pada 24 Mei 2012 dalam Journal of Pediatrics.
"Anak dengan obesitas telah terbukti memiliki hubungan dengan penyakit serius," ujar peneliti, Dr Sonu Brara, dari Kaiser Permanente Los Angeles Medical Center Neurology Departement.
"Penelitian ini adalah bukti kuat hingga saat ini bahwa obesitas berhubungan dengan risiko hipertensi intrakranial idiopatik pada anak-anak. Temuan ini juga menunjukkan bahwa epidemi obesitas kemungkinan akan menyebabkan meningkatnya morbiditas dari IIH, termasuk kebutaan," tambah Brara.
Kondisi ini disebut oleh peneliti sebagai hipertensi intrakranial idiopatik (IIH) atau juga disebut pseudotumor cerebri—yang sangat rentan terjadi pada anak perempuan berkulit putih.
Peneliti mengatakan, orang dengan kondisi ini akan mengalami peningkatan tekanan di sekitar otak yang tidak disebabkan oleh penyakit lainnya. Gejala yang muncul di antaranya sakit kepala, penglihatan kabur, mual, dan gerakan mata yang abnormal. Hipertensi intrakranial idiopatik dapat menyebabkan kebutaan pada hingga 10 persen pasien, terutama jika tidak didiagnosis dan diobati segera.
Dalam pengamatannya, para peneliti menganalisis data dari 900.000 anak-anak usia 2-19 tahun dan mengidentifikasi 78 kasus hipertensi intrakranial idiopatik. Sebanyak 85 persen pasien dengan kondisi tersebut adalah perempuan berusia 11-19 tahun, hampir setengah di antaranya berkulit putih dan 73 persen kelebihan berat badan atau obesitas.
Dibandingkan dengan anak yang memiliki berat badan normal, risiko tersebut 16 kali lebih tinggi pada anak-anak obesitas, 6 kali lebih tinggi pada anak-anak cukup gemuk, dan 3,5 kali lebih tinggi pada anak-anak kelebihan berat badan.
Studi ini dipublikasikan pada 24 Mei 2012 dalam Journal of Pediatrics.
"Anak dengan obesitas telah terbukti memiliki hubungan dengan penyakit serius," ujar peneliti, Dr Sonu Brara, dari Kaiser Permanente Los Angeles Medical Center Neurology Departement.
"Penelitian ini adalah bukti kuat hingga saat ini bahwa obesitas berhubungan dengan risiko hipertensi intrakranial idiopatik pada anak-anak. Temuan ini juga menunjukkan bahwa epidemi obesitas kemungkinan akan menyebabkan meningkatnya morbiditas dari IIH, termasuk kebutaan," tambah Brara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar