Hindari Makanan Ini Saat Hamil
Saat hamil, tak hanya nutrisi seimbang yang perlu dipenuhi. Asupan
harian juga penting diperhatikan, dalam hal ini pilihan makanan. Ibu
hamil perlu memilih dan mengonsumsi makanan yang sehat, terutama untuk
menghindari infeksi oleh bakteri, yang bisa berpengaruh buruk kepada ibu
dan janin. Kathleen Zelman, MPH, RD, LD, asisten profesor nutrisi di
St. Mary's Dominican College, New Orleans, menyebutkan ada sejumlah
makanan yang sebaiknya dihindari bumil.
* Keju tanpa pasteurisasi.
Parutan keju halus di atas pasta memang menambah nikmat citarasa. Namun, sebaiknya hindari keju yang dibuat dari susu non-pasteurisasi karena berpotensi terkontaminasi bakteri listeria. Bakteri yang umum ditemukan di tanah, air, tanaman mati dan kotoran hewan ini merupakan organisme yang sangat umum sehingga dapat dengan mudahnya masih dalam makanan.
Saat memilih keju, pastikan di label tertera keterangan pasteurisasi. Jika Anda memesan makanan di restoran, dan ada keju pada makanan Anda, sebelum makan sebaiknya tanyakan kembali apakah keju tersebut adalah keju pasteurisasi. Selain keju, pastikan juga susu dan produk susu yang dikonsumsi bumil telah melewati tahapan pasteurisasi.
* Daging setengah matang.
Daging mentah atau setengah matang menjadi tempat berkembangnya toxoplasma dan berbagai jenis bakteri lainnya. Saat makan di restoran, pastikan daging yang Anda pesan dimasak matang sempurna. Kalau Anda memasak sendiri di rumah, pastikan suhu saat memasak mencapai 63 derajat Celcius. Untuk memasak daging pada burger pastikan matang sempurna mencapai suhu 71 derajat Celcius, dan 72 derajat Celcius untuk memasak dada ayam.
* Jus.
Jus dalam kemasan atau botol yang banyak dijual di supermarket, dan diproduksi dengan tahapan pasteurisasi aman dikonsumsi ibu hamil. Anda perlu berhati-hati dengan jus yang diperas langsung dari buah segar, namun dikemas dalam gelas lalu disimpan di lemari es. Meski dibuat dari buah segar, jika disimpan dalam jangka waktu tertentu, dan tidak melewati tahapan pasteurisasi, jus seperti ini justru berisiko terkontaminasi bakteri.
* Sushi.
Selama sembilan bulan kehamilan, tinggalkan sushi. Seafood memang baik dikonsumsi bumil, karena mengandung protein tinggi. Namun seafood mentah menjadi sumber parasit dan bakteri. Bagi ibu hamil, konsumsilah seafood yang dimasak matang sempurna, seperti ikan atau jenis lainnya yang dimasak matang.
* Telur mentah.
Tentu saja Anda takkan mungkin memakan telur mentah. Namun, telur mentah kerap digunakan sebagai bahan membuat adonan kue atau saus salad. Hindari kue yang dibuat menggunakan adonan dari bahan mentah, seperti campuran telur mentah pada adonan kue. Mengonsumsi telur yang tak dimasak sempurna berisiko pada ibu hamil.
Telur mentah juga kerap digunakan sebagai campuran untuk membuat adonan saus dan salad dressing Seperti saat membuat caesar salad dressing, juga mayonnaise. Jika Anda membeli saus di toko, pastikan telur yang digunakan merupakan telur yang telah diproses dalam tahapan pasteurisasi.
Saat membuat tiramisu, telur mentah juga kerap digunakan sebagai bahan adonan. Gunakan telur yang telah dipasteurisasi untuk membuat adonan kue atau saat membuat aneka masakan di rumah menggunakan telur sebagai bahan adonannnya.
* Ikan mengandung merkuri.
Ikan baik untuk ibu hamil dan janin, tapi pastikan untuk memilih jenis ikan yang tepat. Ibu hamil sebaiknya menghindari ikan todak (ikan cucut), makarel, hiu, dan tilefish, karena ikan ini mengandung methylmercury. Pilih ikan yang aman untuk bumil seperti lele, salmon, tuna. Jika Anda suka makan tuna putih, sebaiknya batasi konsumsinya 170 gram per minggu.
Selain itu, hindari juga mengonsumsi ikan yang berasal dari peternakan terkontaminasi limbah kimia. Ikan memang baik bagi ibu hamil. Namun, ikan dari peternakan yang terkontaminasi limbah kimia juga berbahaya bagi kehamilan.
* Daging siap saji.
Jangan mengonsumsi daging siap saji yang sudah dingin seperti pada hot dog saat Anda hamil. Namun daging pada hot dog misalnya, aman dikonsumsi, jika sebelum makan Anda memanaskannya terlebih dahulu dan langsung menyantapnya selagi hangat.
Makanan siap saji juga termasuk smoked seafood seperti smooked tuna, yang biasanya disimpan di lemari pendingin. Makanan seperti ini mudah terkontaminasi listeria.
* Buah dan sayur yang tidak dicuci.
Pastikan Anda sudah mencuci buah dan sayur sebelum di makan. Cuci buah dan sayur pada air yang mengalir. Parasit seperti toxoplasma hidup pada buah dan sayur yang belum dicuci. Saat mencuci sayuran hindari penggunaan sabun apa pun, tapi gosoklah buah dan sayur dengan sikat khusus.
* Kerang mentah.
Kerang yang dimasak matang sempurna sebenarnya aman untuk ibu hamil. Namun jika kerang dimasak tanpa cangkang terbuka, sebaiknya hindari karena seafood mentah seperti ini mengandung parasit dan bakteri.
* Makanan yang tersaji lebih dari dua jam.
Sebaiknya makan makanan yang masih hangat. Jika makanan tersaji di suhu ruang lebih dari dua jam, sebaiknya ibu hamil menghindarinya. Jika suhu ruangan di atas 32 derajat Celcius, makanan hanya boleh tersaji maksimal satu jam. Di atas itu, sebaiknya hindari makanan tersebut.
* Alkohol.
Mengonsumsi alkohol saat hamil berisiko kelainan pada kelahiran. Sedikit apa pun jumlah alkohol yang Anda konsumsi bisa berbahaya bagi janin. Jadi, hindari alkohol dalam jenis apa pun, wine, bir, dan lainnya.
* Keju tanpa pasteurisasi.
Parutan keju halus di atas pasta memang menambah nikmat citarasa. Namun, sebaiknya hindari keju yang dibuat dari susu non-pasteurisasi karena berpotensi terkontaminasi bakteri listeria. Bakteri yang umum ditemukan di tanah, air, tanaman mati dan kotoran hewan ini merupakan organisme yang sangat umum sehingga dapat dengan mudahnya masih dalam makanan.
Saat memilih keju, pastikan di label tertera keterangan pasteurisasi. Jika Anda memesan makanan di restoran, dan ada keju pada makanan Anda, sebelum makan sebaiknya tanyakan kembali apakah keju tersebut adalah keju pasteurisasi. Selain keju, pastikan juga susu dan produk susu yang dikonsumsi bumil telah melewati tahapan pasteurisasi.
* Daging setengah matang.
Daging mentah atau setengah matang menjadi tempat berkembangnya toxoplasma dan berbagai jenis bakteri lainnya. Saat makan di restoran, pastikan daging yang Anda pesan dimasak matang sempurna. Kalau Anda memasak sendiri di rumah, pastikan suhu saat memasak mencapai 63 derajat Celcius. Untuk memasak daging pada burger pastikan matang sempurna mencapai suhu 71 derajat Celcius, dan 72 derajat Celcius untuk memasak dada ayam.
* Jus.
Jus dalam kemasan atau botol yang banyak dijual di supermarket, dan diproduksi dengan tahapan pasteurisasi aman dikonsumsi ibu hamil. Anda perlu berhati-hati dengan jus yang diperas langsung dari buah segar, namun dikemas dalam gelas lalu disimpan di lemari es. Meski dibuat dari buah segar, jika disimpan dalam jangka waktu tertentu, dan tidak melewati tahapan pasteurisasi, jus seperti ini justru berisiko terkontaminasi bakteri.
* Sushi.
Selama sembilan bulan kehamilan, tinggalkan sushi. Seafood memang baik dikonsumsi bumil, karena mengandung protein tinggi. Namun seafood mentah menjadi sumber parasit dan bakteri. Bagi ibu hamil, konsumsilah seafood yang dimasak matang sempurna, seperti ikan atau jenis lainnya yang dimasak matang.
* Telur mentah.
Tentu saja Anda takkan mungkin memakan telur mentah. Namun, telur mentah kerap digunakan sebagai bahan membuat adonan kue atau saus salad. Hindari kue yang dibuat menggunakan adonan dari bahan mentah, seperti campuran telur mentah pada adonan kue. Mengonsumsi telur yang tak dimasak sempurna berisiko pada ibu hamil.
Telur mentah juga kerap digunakan sebagai campuran untuk membuat adonan saus dan salad dressing Seperti saat membuat caesar salad dressing, juga mayonnaise. Jika Anda membeli saus di toko, pastikan telur yang digunakan merupakan telur yang telah diproses dalam tahapan pasteurisasi.
Saat membuat tiramisu, telur mentah juga kerap digunakan sebagai bahan adonan. Gunakan telur yang telah dipasteurisasi untuk membuat adonan kue atau saat membuat aneka masakan di rumah menggunakan telur sebagai bahan adonannnya.
* Ikan mengandung merkuri.
Ikan baik untuk ibu hamil dan janin, tapi pastikan untuk memilih jenis ikan yang tepat. Ibu hamil sebaiknya menghindari ikan todak (ikan cucut), makarel, hiu, dan tilefish, karena ikan ini mengandung methylmercury. Pilih ikan yang aman untuk bumil seperti lele, salmon, tuna. Jika Anda suka makan tuna putih, sebaiknya batasi konsumsinya 170 gram per minggu.
Selain itu, hindari juga mengonsumsi ikan yang berasal dari peternakan terkontaminasi limbah kimia. Ikan memang baik bagi ibu hamil. Namun, ikan dari peternakan yang terkontaminasi limbah kimia juga berbahaya bagi kehamilan.
* Daging siap saji.
Jangan mengonsumsi daging siap saji yang sudah dingin seperti pada hot dog saat Anda hamil. Namun daging pada hot dog misalnya, aman dikonsumsi, jika sebelum makan Anda memanaskannya terlebih dahulu dan langsung menyantapnya selagi hangat.
Makanan siap saji juga termasuk smoked seafood seperti smooked tuna, yang biasanya disimpan di lemari pendingin. Makanan seperti ini mudah terkontaminasi listeria.
* Buah dan sayur yang tidak dicuci.
Pastikan Anda sudah mencuci buah dan sayur sebelum di makan. Cuci buah dan sayur pada air yang mengalir. Parasit seperti toxoplasma hidup pada buah dan sayur yang belum dicuci. Saat mencuci sayuran hindari penggunaan sabun apa pun, tapi gosoklah buah dan sayur dengan sikat khusus.
* Kerang mentah.
Kerang yang dimasak matang sempurna sebenarnya aman untuk ibu hamil. Namun jika kerang dimasak tanpa cangkang terbuka, sebaiknya hindari karena seafood mentah seperti ini mengandung parasit dan bakteri.
* Makanan yang tersaji lebih dari dua jam.
Sebaiknya makan makanan yang masih hangat. Jika makanan tersaji di suhu ruang lebih dari dua jam, sebaiknya ibu hamil menghindarinya. Jika suhu ruangan di atas 32 derajat Celcius, makanan hanya boleh tersaji maksimal satu jam. Di atas itu, sebaiknya hindari makanan tersebut.
* Alkohol.
Mengonsumsi alkohol saat hamil berisiko kelainan pada kelahiran. Sedikit apa pun jumlah alkohol yang Anda konsumsi bisa berbahaya bagi janin. Jadi, hindari alkohol dalam jenis apa pun, wine, bir, dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar