Pilih Lensa Kontak dengan Resep Dokter
Jangan asal memilih dan membeli lensa kontak. Penggunaan lensa kontak yang salah kaprah
berisiko merusak kesehatan mata, bahkan bisa mengakibatkan kebutaan.
Sayangnya, kondisi di Indonesia, lensa kontak dijual bebas tanpa aturan.
Setiap orang bebas coba pakai sebelum membeli, padahal lensa kontak
harus dibeli dengan resep dokter atau minimal atas rekomendasi
optometris.
Kepada Kompas Female, opthalmologist, dr Tri Rahayu, SpM, FIACLE, yang juga adalah Kepala Divisi Refraksi & Lensa Kontak Departemen Mata FKUI RSCM, menjelaskan prosedur memilih dan membeli lensa kontak.
"Prosedur yang benar dalam memilih dan membeli lensa kontak adalah dengan menggunakan resep. Sebelum membeli lensa kontak, perlu konsultasi dengan dokter spesialis mata, atau kalau di luar negeri seperti Singapura, konsultasi dilakukan dengan optometris," jelasnya saat ditemui di klinik Jakarta Eye Center.
Lebih lanjut, dr Tri menyebutkan sejumlah tahapan sebelum memilih dan membeli lensa kontak:
1. Periksa mata
Saat memutuskan ingin menggunakan lensa kontak, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menemui dokter spesialis mata. Anda perlu melewati tahapan pemeriksaan mata secara komprehensif.
Dokter spesialis mata akan memeriksa apakah mata Anda sehat, boleh atau tidak pakai lensa kontak. Karena sebenarnya, penggunaan lensa kontak sangat bergantung pada kondisi kesehatan fisik secara umum, dan kondisi kesehatan mata itu sendiri.
Pemeriksaan mata juga dilakukan dengan detil. Mulai dengan mengukur dimensi mata, minus atau plus, slinder atau tidak. Bahkan lengkungan kornea mata, kadar air mata, juga harus terukur dengan seksama. Kondisi ini memengaruhi jenis lensa kontak yang sesuai dengan kebutuhan yang berbeda pada setiap individu.
2. Pilih jenis seusai kebutuhan
Setelah dilakukan pemeriksaan mata, dokter spesialis mata kemudian akan memilihkan jenis lensa kontak sesuai kondisi Anda. Baik kondisi kesehatan fisik secara umum, mau pun keadaan mata Anda.
Mata minus dan mata slinder memerlukan jenis lensa kontak yang berbeda. Kadar minus pada mata juga memengaruhi jenis lensa kontak yang dibutuhkan.
3. Kontrol rutinSeperti dijelaskan dr Tri, memilih lensa kontak tak bisa sembarangan. Termasuk saat menggunakannya sehari-hari. Memakai kontak lensa harus dengan monitor dari dokter spesialis mata.
"Bagi pengguna lensa kontak harus kontrol enam bulan satu kali. Apalagi jika mengalami keluhan selama pemakaian. Tanpa perlu menunggu enam bulan, pengguna lensa kontak harus segera menemui dokter mata jika mengalami keluhan sebelum enam bulan," jelasnya.
Kepada Kompas Female, opthalmologist, dr Tri Rahayu, SpM, FIACLE, yang juga adalah Kepala Divisi Refraksi & Lensa Kontak Departemen Mata FKUI RSCM, menjelaskan prosedur memilih dan membeli lensa kontak.
"Prosedur yang benar dalam memilih dan membeli lensa kontak adalah dengan menggunakan resep. Sebelum membeli lensa kontak, perlu konsultasi dengan dokter spesialis mata, atau kalau di luar negeri seperti Singapura, konsultasi dilakukan dengan optometris," jelasnya saat ditemui di klinik Jakarta Eye Center.
Lebih lanjut, dr Tri menyebutkan sejumlah tahapan sebelum memilih dan membeli lensa kontak:
1. Periksa mata
Saat memutuskan ingin menggunakan lensa kontak, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menemui dokter spesialis mata. Anda perlu melewati tahapan pemeriksaan mata secara komprehensif.
Dokter spesialis mata akan memeriksa apakah mata Anda sehat, boleh atau tidak pakai lensa kontak. Karena sebenarnya, penggunaan lensa kontak sangat bergantung pada kondisi kesehatan fisik secara umum, dan kondisi kesehatan mata itu sendiri.
Pemeriksaan mata juga dilakukan dengan detil. Mulai dengan mengukur dimensi mata, minus atau plus, slinder atau tidak. Bahkan lengkungan kornea mata, kadar air mata, juga harus terukur dengan seksama. Kondisi ini memengaruhi jenis lensa kontak yang sesuai dengan kebutuhan yang berbeda pada setiap individu.
2. Pilih jenis seusai kebutuhan
Setelah dilakukan pemeriksaan mata, dokter spesialis mata kemudian akan memilihkan jenis lensa kontak sesuai kondisi Anda. Baik kondisi kesehatan fisik secara umum, mau pun keadaan mata Anda.
Mata minus dan mata slinder memerlukan jenis lensa kontak yang berbeda. Kadar minus pada mata juga memengaruhi jenis lensa kontak yang dibutuhkan.
3. Kontrol rutinSeperti dijelaskan dr Tri, memilih lensa kontak tak bisa sembarangan. Termasuk saat menggunakannya sehari-hari. Memakai kontak lensa harus dengan monitor dari dokter spesialis mata.
"Bagi pengguna lensa kontak harus kontrol enam bulan satu kali. Apalagi jika mengalami keluhan selama pemakaian. Tanpa perlu menunggu enam bulan, pengguna lensa kontak harus segera menemui dokter mata jika mengalami keluhan sebelum enam bulan," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar