Rabu, 23 Januari 2013

Kondisi yang Dilarang untuk Facial


Facial memberikan banyak manfaat untuk wajah, misalnya merilekskan wajah, meredakan stres, dan membersihkan wajah dari berbagai kotoran. Facial sebaiknya dilakukan rutin dan teratur untuk mendapatkan hasil yang optimal. Biasanya facial dilakukan oleh tenaga profesional dengan menggunakan alat kecantikan yang mengoptimalkan hasil akhirnya. Facial normalnya dilakukan dua minggu sekali atau paling tidak sebulan sekali. Namun, jika Anda mengalami sejumlah kondisi khusus, sebaiknya hindari facial dengan tahapan lengkap menggunakan alat kecantikan tersebut.

 Sebaiknya jangan lakukan facial jika Anda sedang dalam kondisi berikut ini:

Kontraindikasi logam
Facial di salon menggunakan alat facial 13 fungsi yang populer dua tahun belakangan sebaiknya tidak dilakukan oleh Anda yang memungkinkan mengalami kontraindikasi logam. Yakni, Anda yang mengenakan behel, atau baru saja menjalani operasi yang mengharuskan adanya pemasangan alat tertentu pascaoperasi di dalam tubuh.
“Meski pemasangan alat pascaoperasi di tubuh tidak diletakkan pada wajah, saat melakukan facial menggunakan alat, arus listrik yang boleh jadi nyaman saja bagi Anda dapat menimbulkan efek pada tubuh. Bisa saja memengaruhi detak jantung. Untuk kondisi penyakit yang akut, efek kontraindikasi logam bisa saja berdampak jangka panjang,” kata Rita.
Kulit hipersensitif
Jika Anda memiliki kulit hipersensitif, sebaiknya hindari facial. Untuk mengenali apakah kulit Anda termasuk kategori ini, mudah saja caranya. Perhatikan respons kulit Anda ketika mengaplikasikan produk kosmetik atau skincare tertentu. Jika kulit menjadi kemerahan dan terasa gatal, tandanya kulit Anda hipersensitif dan cenderung terkendala untuk menerima perawatan facial.
Wajah mengalami luka terbuka
Jika wajah Anda mengalami luka terbuka akibat perawatan wajah tertentu atau penggunaan alat kecantikan yang menyebabkan luka, sebaiknya hindari facial. Termasuk ketika Anda memiliki jerawat meradang dengan kondisi kemerahan.
“Tangani masalah wajah ini ke dokter terlebih dahulu hingga sembuh, baru kemudian melakukan facial ketika kulit kembali normal,” jelas Rita.
Hamil
Saat hamil, sebaiknya Anda tak perlu facial menggunakan alat di salon. Pasalnya, penggunaan alat facial ini menimbulkan arus yang dialirkan ke tubuh. Dikhawatirkan arus yang mengalir ke tubuh ini akan memengaruhi pertumbuhan janin, dan bahkan merangsang kontraksi.
Untuk menghindari berbagai risiko, Rita menyarankan sebaiknya lakukan diagnosa kulit dan berbagai kondisi lain sebelum facial. Itulah sebabnya, Anda perlu memilih dengan lebih teliti salon kecantikan yang menyediakan perawatan kulit wajah ini.
“Selain dokter, diagnosa jenis kulit untuk menentukan perawatan yang tepat bisa dilakukan oleh beautician, namun tentunya mereka yang memiliki pengetahuan medis,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar