masih menjadi sesuatu yang penting bagi perempuan di
negara-negara timur, termasuk Indonesia. Perawan atau tidaknya perempuan
tidak bisa dilihat dari ciri-ciri fisiknya. Karena tidak ada perubahan
fisik yang terjadi ketika seorang perempuan kehilangan
diidentikkan dengan robek tidaknya selaput dara.
Sebagian orang beranggapan jika selaput dara seorang perempuan robek
berarti perempuan tersebut sudah tidak perawan atau sudah pernah
melakukan hubungan seks. Padahal ada beberapa hal yang bisa membuat
selaput dara rusak meski belum pernah melakukan hubungan seks.
Selaput dara (hymen) adalah jaringan
tipis yang menghambat benda asing masuk ke vagina, biasanya akan pecah
ketika perempuan melakukan hubungan seksual pertama atau masturbasi.
Namun, perempuan yang masih perawan juga bisa rusak selaput daranya
akibat olah raga split, jatuh atau kecelakaan yang menimbulkan luka-luka
di organ kemaluannya.
DR Muharam, SpOG(K) menuturkan jika
penyebab selaput dara rusak oleh hubungan seksual maka robekannya bisa
sampai ke dasar, tapi jika disebabkan oleh kecelakaan atau terjatuh
tergantung dari lokasi lukanya.
“Bentuk dari selaput dara ini juga
bermacam-macam, ada yang bentuknya seperti jala, kaya cincin tapi
rata-rata bentuknya bulat. Ini tergantung dari pembentukannya saat masih
janin,” ujar Dr Muharam.
Hal senada juga diungkapkan seksolog dr
Andri Wanananda, MS bahwa ada kegiatan lain yang bisa menyebabkan
selaput dara robek seperti naik kuda, terjatuh, kecelakaan atau olahraga
berat yang juga dapat menyebabkan iritasi sehingga selaput dara robek.
Beberapa olahraga atau latihan diketahui
bisa merusak selaput dara seperti peregangan khususnya latihan split
(meregangkan kedua kaki hingga lurus), bersepeda karena meregangkan otot
panggul dan tekanan pada sadel bisa merusak selaput dara serta senam
lantai.
Untuk memastikannya harus melalui
pemeriksaan dokter spesialis kebidanan atau bidan ahli yang dapat
melihat apakah luka yang ditimbulkan merusak selaput dara atau tidak,
hal ini karena selaput dara memiliki bentuk dan derajat elastisitas yang
berbeda-beda tiap perempuan.
“Mudah robek atau tidaknya tergantung
pada elastisitas selaput dara. Kalau dia tidak elastis, naik kuda saja
bisa teriritasi lalu robek. Tapi kalau elastis, sudah berkali-kali
berhubungan pun tidak akan robek,” ujar Dr Andri Wanananda MS, pakar
seksologi dari Universitas Tarumanegara.
Selaput dara memiliki bentuk dan derajat
kelembutan serta fleksibilitas yang berbeda-beda, semua ini tergantung
dari individu itu sendiri. Tidak semua perempuan memiliki selaput dara
yang sama, bahkan ada juga yang terlahir tanpa selaput dara sama sekali.
Selaput dara paling umum berbentuk seperti setengah bulan. Bentuk ini memungkinkan darah menstruasi mengalir keluar dari vagina.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Frank H. Netter MD yang termuat dalam buku The Human Sexuality,
bentuk dari selaput dara ini terbagi menjadi 4 bentuk, yaitu:
1. Annual hymen, bentuk selaput dara ini
melingkari penuh lubang vagina, namun terdapat lubang kecil di
tengahnya yang memungkinkan darah menstruasi keluar.
2. Septate hymen, bentuk selaput dara
yang memiliki sebuah jaringan ekstra di tengah yang menyebabkan dua
lubang vagina kecil. Perempuan dengan selaput dara ini mungkin kesulitan
untuk menggunakan pembalut. Karena itu biasanya dilakukan operasi untuk
mengangkat jaringan pemisah dan membuat vagina berukuran normal.
3. Cibriform hymen, bentuk selaput dara
ini ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka, tapi lubang ini lebih
kecil dan jumlahnya lebih banyak.
4. Introitus, pada perempuan yang sangat
berpengalaman dalam hubungan seksual bisa saja lubang selaputnya
membesar, namun masih menyisakan jaringan selaput dara di dinding
vagina.
Selain 4 bentuk selaput dara tersebut, ada pula jenis selaput dara lain, seperti dilansir youngwomenshealth.org, yaitu
1. Imperforate hymen, yaitu selaput dara
yang tertutup rapat di lubang vagina. Kondisi ini jarang terjadi dan
biasanya didiagnosis saat lahir. Karena tak ada lubang, maka darah
menstruasi pun tidak bisa mengalir keluar vagina, sehingga bisa membuat
pembengkakan di perut. Beberapa juga menyebabkan rasa sakit pada saat
buat air kecil.
Untuk mengatasinya, diperlukan operasi
kecil untuk membuang jaringan hymen dan membuat lubang vagina berukuran
normal sehingga darah menstruasi dapat mengalir keluar vagina.
2. Microperforate hymen, bila selaput
dara hanya memiliki lubang sangat kecil. Darah menstruasi biasanya masih
dapat mengalir keluar dari vagina tetapi pembukaannya sangat kecil.