Pembuluh Darah Dapat Tersumbat Akibat Keguguran Berulang
Keguguran berulang ternyata bisa terjadi gara-gara pembuluh darah
tersumbat yang disebut trombosis, karena aliran darah selama masa
kehamilan tak selalu lancar. Peristiwa seperti ini cenderung dialami
oleh ibu hamil yang menderita kelainan darah trombofilia. Yaitu aliran
darah tersumbat akibat terjadi pembekuan darah secara tiba-tiba. Normalnya,
pembekuan darah hanya terjadi apabila ada bagian tubuh yang terluka,
dengan tujuan untuk menghentikan perdarahan.
Gejala.
Pada ibu hamil, biasanya akan timbul gejala hipertensi, sakit kepala,
rasa kebas, dan nyeri pada bagian tubuh yang mengalami penyumbatan
aliran darah. Bagian-bagian tubuh yang kerap terserang di antaranya
adalah tungkai kaki, retina mata (pembuluh darah balik), dan telinga.
Penyebab.
Penyebab trombofilia pada ibu hamil bisa berupa faktor keturunan (genetik) maupun masalah kesehatan.
- Contoh faktor keturunan, kelainan faktor pembekuan darah yang dikenal dengan nama faktor V Leiden, mutasi pada protrombin, kekurangan (defisiensi) zat antitrombin, protein C, dan protein S.
- Contoh faktor masalah kesehatan, kanker, operasi besar, dan sindroma antifosfolipida.
Pada ibu hamil, sindroma
antifosfolipida merupakan penyebab trombofilia yang paling sering
dijumpai, dan juga menjadi penyebab komplikasi kehamilan. Sekitar 7-25%
kasus keguguran berulang disebabkan oleh sindroma fosfolipida.
Risiko.
Trombofilia yang diderita ibu hamil dapat berakibat fatal. Yakni,
menyebabkan keguguran berulang. Selain itu, penyakit kelainan pembekuan
darah ini juga dapat menyebabkan sejumlah masalah dan komplikasi
kehamilan serius lainnya, seperti eklampsia, kematian janin, gangguan
pertumbuhan janin, dan ketidaksuburan (infertilitas). Pada ibu hamil
penderita trombofilia, penyumbatan pembuluh darah tidak hanya terjadi
pada pembuluh darah di tubuhnya, melainkan juga pada pembuluh darah
plasenta (ari-ari). Bila ini terjadi berarti aliran darah yang membawa
oksigen dan berbagai zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan janin
terhambat. Akibatnya, janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan sehingga berisiko lahir cacat atau bahkan mengalami
kematian karena gagal tumbuh.
Pengobatan.
Dokter biasanya akan memberikan obat antipembekuan darah (antikoagulan)
dalam bentuk suntikan. Obat antikoagulan oral (diminum) hanya diberikan
kepada wanita yang tidak hamil dan wanita yang sudah melahirkan. Sebab,
bila obat ini dikonsumsi ibu hamil dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan janin.
Pencegahan.
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya berbagai masalah dan komplikasi
kehamilan akibat trombofilia adalah dengan melakukan deteksi sejak dini,
sebelum Anda berencana hamil. Misalnya melakukan tes kekentalan darah
untuk mengetahui adanya ”bakat” trombofilia. Atau, bila Anda sudah
hamil, tanyakan kepada dokter kandungan Anda, apakah Anda perlu
menjalani tes kekentalan darah. Apabila hasilnya ternyata positif,
dokter pakar hematologi-onkologi medik atau dokter spesialis penyakit
dalam, akan bekerjasama dengan dokter kandungan Anda, dalam memberikan
jenis obat pembekuan darah yang ”aman” untuk ibu hamil.
Perlu diperhatikan! Anda yang kebetulan mengidap trombofilia diharapkan
- Konsultasi dengan dokter kandungan. Tanyakan apa saja upaya untuk menjaga kondisi kesehatan selama hamil.
- Menerapkan pola hidup sehat. Belajar mengatasi stres agar tidak mengganggu kesehatan Anda dan jangan merokok!
- Mencatat berbagai keluhan, dan laporkan kepada dokter setiap kali pemeriksaan rutin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar